Friday 19 August 2016

Morbili (Campak) Pada Anak-anak

Assalamu'alaikum wr wb..
haduh ga pernah nulis lagi muncul-muncul malah berbagi cerita penyakit. :(
awal agustus sampai hari ini masih berkutat dengan wabah campak yang melanda anak-anakku. Yang pertama kena duluan Agzi. 3hari panas sampe 39,2C. Muncul ruam sekitar leher dan dada, tapi ruamnya ga membentuk pulau dan menyatu kaya teori di website. Kalo ruam ini timbul-timbul gitu, dan ga bersatu seperti pulau (gambar campak pada umumnya).

Oia tanda campak yang utama adalah munculnya ruam ketika demam tinggi ya.. Kalo ruamnya muncul setelah demam nama virusnya Roseola.

Dibawa ke dokter shanti anak langganan dekat komplek, dokternya menyarankan ke ugd. fixlah berangkat habis isya ke rs Assalam. dokter ugd melihat kondisi Agzi yang sangat drop itu menyarankan rawat. haduh ga banget niy kalo dirawat, lagi ga ada ayahnya pula. Ini ke rs ditemani mbah akung ajah. Pertolongan pertama, sanmol dan imboost. Dan alhamdulillah Agzi dikasih pengertian mau banyak minum dan makan, tadinya ga mau sama sekali sampe lemes ga masuk makanan ataupun cairan.

Agzi sembuh gantian Hisyam panas dan muntah-muntah 3 hari kemudian. Yang ini lebih dahsyat panas sampe 40C. Hisyam ini campaknya pake batug, kasiannya kalo lagi enak-enak makan trus dia batug trus malah muntah keluar semua deh :(. Ruam di badannya pun hampir sekujur tubuh. Kasiannya ini bayi, kurang cairan sampe diapersnya ga penuh kaya biasa. Ruam pertama muncul di belakang telinga, kalo agzi kemarin ga diduga campak karen ruam muncul dari leher dan pola ruamnya beda. Beberapa hari kemudian, ruam menyebar ke lengan dan badan, lalu ke paha hingga kaki. Pada saat yang sama, demam meningkat tajam, seringkali suhu badannya hingga mencapai 40C.

Dan sakit campaknya ini juga dibarengi batuk, pilek, mata merah, sariawan dan sakit tenggorokan. Ya Allah berilah kekuatan pada anak-anakku.. :(

Sekilas tentang pengobatan Morbili (Campak) :
Jika keluarga atau anak Anda mengalami penyakit campak, anjurkan untuk: 
  1. Istirahat, kurangi aktivitas atau bermain 
  2. Banyak minum, hal ini untuk memenuhi kebutuhan cairan yang hilang melalui gejala campak, seperti : Demam, batuk pilek, dan diare. Selain air putih, sumber cairan yang amat di anjurkan antara lain kuah sup, jus buah, dsb. untuk mencegah dehidrasi. 
  3. Obat Campak
    Tidak ada obat campak yang berfungsi untuk membasmi virus penyebabnya (pengobatan causative). Namun obat campak yang digunakan yaitu yang bersifat simptomatis yaitu membantu meringankan gejala yang muncul, mempercepat pemulihan serta mengobati komplikasi jika ada. Obat campak yang dimaksud, antara lain: 

  • Penurun Panas (demam). Untuk menurunkan demam karena campak, dapat digunakan obat penurun panas yang banyak tersedia di apotek atau toko obat, yaitu yang mengandung: acetaminophen (parasetamol), ibuprofen, atau naproxen. Jangan berikan aspirin ( acetylsalicylic acid atau asam asetil salisilat) pada anak, karena risiko sindrom Reye – penyakit yang jarang namun berpotensi fatal. 
  • Antibiotik. Jika terdapat infeksi bakteri, seperti pneumonia atau infeksi telinga, sebagai komplikasi dari penyakit campak maka dokter akan memberikan antibiotik. Jika tidak ada infeksi sekunder tersebut maka antibiotik tidak diperlukan. 
  • Vitamin A.
    Orang dengan kadar vitamin A yang rendah akan lebih mungkin mengalami penyakit campak dengan kasus yang lebih parah. Memberikan vitamin A dapat mengurangi keparahan campak dan mempercepat pemulihan. Vitamin A untuk campak umumnya diberikan dengan dosis besar yaitu 200.000 unit internasional (IU) selama 3 hari, yaitu hari ke 1,2, dan 14. 

Sumber : Mediskus

No comments:

Post a Comment