Keresahan timbul lagi setelah selesai masalah bilirubin. Menyusu yang sangat lama sampai satu jam, puting yang lecet, dan bayi bingung puting pas mau nyusu. Padahal sewaktu lahiran sudah melakukan IMD setengah jam.
Intermezzo.. Untungnya di RS Aulia-Jagakarsa, tempat melahirkan ada dokter Laktasinya. Kenal dr.Maharani ini dari hamil 8 bulan, diwanti-wanti ASI 2 tahun. Niat dari anak pertama juga 2 tahun, tapi apa daya..
Nah keresahan itu timbul saat banyaknya poin dr tulisan dr.Maharani yang sudah saya jalankan tapi kenapa banyak masalah diatas yang terjadi. Dokter pun meng-observasi dari latchOn. Jadi latchOn itu adalah jika seluruh atau sebagian besar areola (daerah kehitaman dari PD setelah puting) masuk kedalam mulut bayi.
latchOn yg baik tandanya adalah : CALM and silent
C = chin (dagu) nempel PD
A = areola masuk semua kedalam mulut bayi
L = lips (bibir) dower keluar terutama bibir bawah bayi
M = Mouth (mulut) terbuka lebar.
Silent = sunyi, tidak ada bunyi ciap2 saat bayi menyusu, melainkan bunyi hisapan dan bayi menelan perlahan.
Coba cek poin-poin di link berikut :
https://drmaharanibayu.wordpress.com/2012/04/02/latchon/
Semua sudah sesuai prosedurnya, caranya pas dan tepat, posisi yang baik tetapi bayi masih sulit latchOn atau menyusu lepas2, coba perhatikan, bisa jadi bayi terdapat tonguetie.
Dan akhirnya ditelusuri pada poin terakhir kalo anak kedua ini, Hisyam punya tonguetie. ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ Cek tentang lip tie disini :
https://drmaharanibayu.wordpress.com/2015/05/02/lip-tie/
Hisyam termasuk class-1. Dan karena cukup mengganggu akhirnya diputuskan melakukan insisi. Tega ga tega..
Insisi dilakukan hanya 5 menit. Me motong selaput dibawah lidah karena tidak bisa melet. Setelah prosedur insisi dilakukan, bayi langsung menyusu, untuk menahan perdarahan yang mungkin muncul, juga memberikan kenyamanan dan analgesia pada bayi.
Lalu dua jam setelah prosedur dilakukan, senam daerah lidah dan mulut kembali dijalankan. Senam lidah dilakukan Selama satu bulan.
Senam lidah terdiri dari Lima titik. Berikut saya foto contekan dr.Maharani.
No comments:
Post a Comment